Sabtu, 22 September 2012

reportase waktu PJTL di kura-kura beach singkawang



Cita-Cita Ku Di Ujung Tanduk
Oleh: Nikodemus Niko

            Di sore sabtu (24/3), di tepi pantai kura-kura beach nan mempesona, terik mentari cukup terasa menyengat, disertai hembusan angin yang lembut terasa menembus dinding kulit. Deburan ombak yang mengais tepi pantai mengayun langkah sesosok anak laki-laki yang berpakaian apa adanya. Sosok yang sedang mendaki sebuah bukit kecil itu menenteng dagangan buah-buahan berupa jambu, kedondong, bengkoang dan juga keripik pisang.
Anak itu bernama lengkap Azrahul Donald, seorang anak  yang banyak memikul beban kehidupan. Ia mengakhiri pendidikan nya di bangku kelas tiga Sekolah Dasar. Keterbatasan ekonomi kedua orang tua nya memaksa ia harus bekerja. Ia hanya bisa pasrah menghadapi karang yang sedang menerpa kehidupan nya.
Rahul, begitu ia akrab di panggil, berusia empat belas tahun. Rahul adalah anak kedua dari empat bersaudara. Kakak nya masih duduk di kelas dua Sekolah Menengah Atas, dan kedua adik nya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
“kata mama yang cari uang tu laki-laki jak, cewek gak boleh cari uang”, kata polos itu terungkap oleh nya tanpa ada rasa ragu. Selain berjualan di pantai, rahul sering ikut bapak nya berlayar di tengah laut, memecahkan ganas nya ombak di tengah malam. “kalau melaut berangkat nya jam enam sore dan pulang nya jam enam subuh”, lagi-lagi ucapan polos itu terlontar dari bibir nya.
Di kala jualan sepi dan ombak di laut sedang tak bersahabat, rahul mencari rupiah di hutan. Dengan mengumpulkan ranting-ranting kayu, kemudian ia ikat untuk di jual kepada tetangga-tetangga nya. Sesungguh nya pekerjaan utama anak yang sejak berumur sembilan tahun membantu perekonomian orang tua nya ini adalah sebagai kuli di bengkel.
Rahul bekerja di bengkel paman nya sudah hampir setahun. Ia masuk kerja di hari senin sampai dengan jumat saja. Pekerjaan nya di mulai dari pukul tujuh pagi sampai dengan pukul enam sore. Kemudian di hari sabtu dan minggu  rahul berjualan manisan buah-buahan dan keripik pisang di area pantai kura-kura beach.
“dari sekolah dulu cita-cita aku ingin menjadi tentara militer, karena tentara itu kan tidak takut kalau ke mana-mana, jadi saya ingin berani seperti tentara”,  dengan tanpa beban rahul ungkap kan isi hati nya yang paling dalam. Keinginan yang sangat besar itu telah kandas, namun belajar bukan hanya di bangku sekolah saja. Sampai saat sekarang pun rahul masih tetap sering belajar bersama kakak dan adik-adik nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar