Senin, 24 November 2014

Goresan Mimpi Seorang Anak Petani

Oleh: Nico Ajah



Mengawali cerita dalam tulisan ini, aku kini mengetahui bahwa ‘Cinta adalah menyadari dengan susah payah ada sesuatu yang nyata selain diri sendiri’.

Rabu, 12 November 2014

Pejuang Aksaraku



Flash Fiction
Oleh: Nico Ajah

Tahun 2010
Hidupku, hidup kami, tidak pernah jauh dari kemakmuran. Namun, aku senantiasa dipenuhi rasa bahagia walau bukan dengan materi yang berlimpah. 4 tahun lalu, saat mengawali studi ku dengan beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak mampu, aku menangis saat aku lolos seleksi tanpa ujian masuk di universitas ternama di Kalimantan Barat ini. Kebanggaan, namun aku tidak pernah menunjukkan hal itu kepada siapa pun.

Selasa, 04 November 2014

Kado Untuk Bapak dan Ibu



Aku bingung harus memulai cerita ini dari mana. Mungkin dari keinginan ku malam itu, hingga aku beranikan diri untuk ceritakan semuanya pada bapak.
“Pak, niko sangat ingin mendaftar beasiswa lagi, untuk S2.” Begitu kira-kira kata yang berani aku ucapkan di ujung telepon.
“Sudahlah, kerja saja dulu.” Bapak hanya menanggapi begitu saja. Apakah ini berarti bapak tidak setuju jika aku mendaftar beasiswa, mungkin saja begitu. Ah, sudahlah lupakan beasiswa itu. Aku hanya ingin bekerja setelah lulus kuliah S1 ini. Aku tidak ingin menyusahkan bapak dan ibu, aku tidak ingin menjadi beban pikiran mereka. Aku semakin semangat menyelesaikan studi ku, ingin segera mewujudkan apa yang orang tuaku inginkan. Yah, aku tahu mereka punya keinginan agar aku menjadi seorang guru, pendidik anak bangsa. Aku tidak ingin menjadi seorang guru, meski aku tahu tugas guru itu sungguh mulia. Saat itu aku punya keinginan untuk bekerja di salah satu perusahaan tambang yang ada di daerah ku. Bapak dan ibu pasti setuju akan hal itu.