Minggu, 25 Mei 2014

Goresan tanpa judul #3



Menyambut pagiku. Menyingkapkan tirai jendela hati ini. Hening, damai. Keadaan kini telah berbeda, aku kini mencoba untuk izinkan seseorang tuk mengisi kekosongan hatiku, sudah lama aku berharap tuk dapat menggores cerita cinta lagi meski tak lagi dapat tuk menyambung cerita lama.


Tak dapat aku pungkiri. Memulai menjalani cerita cinta bersamanya kini, aku selalu terbayang peristiwa masa lalu. Entahlah, mungkin ini hanya perasaan aku yang masih belum sepenuhnya melupakan masa lalu. Dia yang dulu selalu menyita banyak ruang di otakku, dan aku pun tak tahu harus berapa lama lagi aku merasakan rasa sakit yang terpendam jauh di lubuk hatiku yang terdalam. Dia seperti cahaya yang selalu mampir di kala mentari mulai menyapaku, dan membuatku terus mengingat tentang dalam benakku. Mungkin ini merupakan kisah cinta kami yang layak ku simpan dalam memori otakku. Yah, memang begitu. Namun, kini aku telah temukan dia yang aku harapkan selalu menjadi alasan di tiap senyumku.
Untuk masa lalu. Aku memang tak boleh menyalahkan siapapun, bila aku harus menyalahkan seseorang, pasti yang pertama itu adalah Diriku sendiri. Aku tak bisa menyalahkan Tuhan maupun engkau yang kini telah menjadi kenangan, aku tahu Tuhan mempertemukan kami itu pasti ada hikmahnya. Mungkin memang bukan dia yang terbaik, dan kini Tuhan mempertemukan ku dengan seseorang yang bisa terima aku apa adanya. Aku hanya berharap tak akan mengulang kembali kesalahan di masa lalu.
‘Mantan’ bukanlah sampah, namun sosok yang pernah menjadi seseorang paling spesial dalam hidup. Tanpanya mungkin kita tak tau rasanya sakit hati. Walaupun tak meninggalkan bekas luka, namun termasuk ke dalam sakit yang sulit diobati. Tanpa adanya mantan, mungkin tidak bisa menciptakan kenangan-kenangan yang masih dikenang sampai saat ini.

Goresan Tanpa Judul #2



Malam masih saja bercerita tentangmu. Aku hanya berdiam diri, menjadi pendengar setianya. Melalui foto-foto tentangmu, malam mulai menertawakan aku yang sesekali meneteskan air mata. Entahlah, aku juga tidak mengerti rasa hati ini. Yang aku rasakan hanya getar rindu itu yang kini mulai menyiksa hati. Membawa jiwa sepi ini menerawang jauh bersama angan dan kenangan yang dulu pernah tercipta. Semua terlalu cepat direnggut oleh waktu, hingga ku mencoba untuk membenci malam yang selalu mengusikku dengan rindu yang tetap saja masih untukmu.

Goresan Tanpa Judul #1



Hingga kini aku masih saja merindukan mu. Aku masih menyimpan foto-foto tentang mu. Meski aku kehilangan kamu dan cinta kamu, tapi aku masih miliki kenangan yang tak ingin aku hapus dalam setiap detak jantung ini. Aku akan selalu mengingatmu dalam mimpiku, dan aku akan selalu menyelipkan namamu dalam setiap do’a kecilku untuk Tuhan. Aku hanya berharap kamu akan selalu bahagia, bersama siapapun kamu kini.