Minggu, 26 Juli 2015

Mengurus Paspor Tanpa Calo


Paspor RI
 
Paspor merupakan dokumen perjalanan untuk ke luar negeri, baik untuk keperluan sekolah (study overseas), menjadi pekerja (TKI), maupun yang sangat trend saat ini menjadi Bacpacker. Siapa sih yang nggak butuh? Sebagian pelajar/ mahasiswa pasti butuh paspor, setidaknya untuk pegangan(lah) bila suatu waktu dibutuhkan. Siapa bilang paspor hanya dibutuhkan mereka yang berduit (untuk jalan-jalan ke luar negeri), banyak juga kan yang membuat paspor untuk kepentingan bekerja/ menjadi TKI di luar negeri. Kita yang hanya mahasiswa biasa juga seharusnya memiliki itu, siapa tahu dapat rejeki nomplok—semacam durian runtuh gitu, diajak jalan-jalan ke LN atau mendapatkan undangan international conference gitu, kan kita tidak bisa menebak rejeki, toh? Lagi pula masa berlakunya cukup lama, kok! Lima tahun. Sangat panjang kan waktunya—lebih panjang lagi bila menanti mantan untuk putus ma gebetannya, kemudian ngajak balikan.

Kamis, 23 Juli 2015

Realita (penghuni) Jalanan Yogyakarta


Anak Jalanan Jogja (sumber: instagram @diademravenclaw)


Tidak ada yang menjamin jika tinggal di kota akan hidup sejahtera. Saya teringat perkataan teman-teman saya di kampung: “kamu sih enak tinggal di kota”. Tinggal di kota tidak melulu enak tanpa adanya pekerjaan tetap yang mampu menjamin kelangsungan hidup. Jika tidak, pekerjaan pintas merupakan godaan menarik—mengamen, mengemis, bahkan mencopet demi isi kekosongan perut. Tulisan ini merefleksikan pengamatan saya selama lima bulan tinggal di Kota Yogyakarta.

Senin, 20 Juli 2015

Trip (hemat) ke Merapi


Foto saat Erupsi Gunung Merapi (koleksi pribadi penulis)

Tulisan di Persimpangan Jalan (koleksi penulis)

Tidak seperti biasanya, saya kalau nge-trip kemana-mana pasti naik Trans-Jogja. Berbeda dengan trip kali ini, saya ingin menjelajah Gunung Merapi. Tapi kali ini saya tidak pergi sendirian, melainkan berkelompok, bersama mahasiswa/i dari berbagai kampus di Indonesia—kebetulan kami bertemu dalam short course di Universitas Negeri Yogyakarta.

Journey (hemat) ke Candi Prambanan


Prambanan Temple (koleksi pribadi penulis)


Saya adalah mahasiswa yang belum jadi mahasiswa, berasal dari Kalimantan Barat. Saya tinggal di kota pelajar yaitu Yogyakarta selama enam bulan. Lebih tepatnya saya merupakan mahasiswa short course di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Saya tinggal di kos-kosan area UNY. Untuk informasi harga kamar kos-kosan cukup murah, saya sewa perkamar Rp.500.000, sudah termasuk listrik dan air, dan toilet didalam kamar. Mungkin ada yang lebih murah dan lebih mahal lagi, harganya bervariasi.

Minggu, 12 Juli 2015

PK in Action: 1001 Cara Indonesia Berbagi


Pembagian Takjil di Kawasan KM 0 Malioboro


Indonesia terbentang luas dari Sabang hingga Marauke, dimana masih banyak wilayah tersembunyi yang menyimpan kemirisan dalam hal kehidupan sosial. Kemiskinan merupakan salah satunya. Beasiswa Pendidikan Indonesia Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BPI LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui awardee-nya yang tersebar di seluruh tanah air, berkomitmen untuk terus berkontribusi membangun indonesia.

Bermula dari hal kecil, PK in Action yang dimotori oleh PK-25 (Persiapan Keberangkatan Angkatan 25) yang diselenggarakan ini merupakan bentuk nyata untuk berkontribusi menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sosial. PK in Action ini adalah kegiatan lanjutan dari SCC (Social Creative Contributif) angkatan PK-25 yang mana SCC sebelumnya diselenggarakan di salah satu desa yang terletak di daearah Jawa Barat.

Mengusung tema: “1001 Cara Indonesia Berbagi”, yang mana kegiatan ini terbagi atas dua tahap yaitu yang pertama membagikan lebih dari seribu takjil (bertepatan dengan bulan Ramadhan) untuk kaum du’afa dan bagi mereka yang membutuhkan. Kedua, PK in Action ini akan menyumbangkan buku-buku untuk siswa kurang mampu yang membutuhkan di daerah pedesaan.

Kegiatan pembagian lebih dari seribu takjil yang diselenggarakan pada hari Sabtu di Titik KM 0, kawasan Malioboro Yogyakarta (27/6) berlangsung tertib dan terkendali. “Hari ini kita akan membagikan lebih dari seribu takjil untuk masyarakat yang membutuhkan”, ungkap Andi Mustari, salah seorang dari panitia kegiatan PK-25. Kegiatan yang baru dimulai pukul 16.30 tersebut langsung mendapatkan sambutan dengan antrian panjang.

Masyarakat dari berbagai kalangan yang sedang berada di kawasan padat penduduk tersebut sontak menyerbu stand tempat berlangsungnya pembagian takjil. Mulai dari kalangan pengemis, pengamen, pedagang, bahkan pengunjung yang kebetulan hadir di kawasan tersebut. Selain pembagian takjil di tempat, panitia juga membagikan takjil di jalan raya dan perempatan lampu merah di kawasan monumen KM 0.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa angkatan PK, diantaranya PK-24, PK-27, PK-29, PK-30, PK-31, dan Awardee Yogyakarta yang turut menjadi partisipan. Kegiatan ini juga untuk mempererat tali silaturahmi antar Awardee. Setelah kegiatan selesai diselenggarakan para Awardee yang hadir berbuka puasa bersama.

Penulis: Nikodemus Niko
Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP

Stopping Drug Abuse




Nico Ajah

Indonesia is a big international market in the world. Indonesia has many problems in the market level. One of these are illegal drug market. The root of drug abuse in Indonesia is illegal drug market. Drug abuse in Indonesia must be done in many ways.