Senin, 14 April 2014

IBU

With Ibu Tersayang
Ibu Tercinta :*
Mengawali kata dalam goresan tinta ini, aku ingin berikan special *sun* untuk ibuku tercinta. Perempuan yang sangat aku cintai di dunia ini. Pasti semua 'kita' pasti tahu, karena ibu lah kita bisa hadir di dunia ini. Karena perjuangan nya lah kita dapat menghembuskan nafas yang mungkin belum pernah kita rasakan sebelumnya. Aku yakin kalian semua pasti sangat mencintai ibu kalian, tanpa terkecuali. Aku ingin bercerita tentang sosok perempuan yang mampu membuatku berdiri hingga saat ini.

'Uwak' begitu aku memanggil ibu ku. Dia adalah sosok perempuan yang tak bisa aku ceritakan dalam untaian kata dalam goresan ini. Namun, aku selalu memaknai setiap lantunan indah cerita tentang nya. Yah, aku ingin terus bercerita tentang nya. 21 tahun lalu ia yang bertaruh nyawa untuk menghadirkan ku ke dalam belahan bumi ini. Meski aku hanya mendengar cerita dari ayah, aku selalu percaya bahwa ibu ku adalah sosok perempuan mulia yang pernah aku ketahui.

Sedari aku kecil, sosok ayah jarang menemani kami di rumah. Ayah bekerja mencari nafkah jadi kuli di kota. Terkadang tiga bulan sekali pulang ke kampung. Keseharianku hanya ditemani sosok ibu. Ibu yang selalu temaniku saat keadaan apapun. Ibu bekerja membanting tulang membantu ayah, untuk kehidupan kami. Ibu yang mengajariku sabar, ikhlas dan selalu tetap bersyukur atas rejeki yang diberikan Tuhan. Meski serba kekurangan, seringkali hanya makan nasi putih di cacal garam, ibu tidak pernah mengeluh, sedikitpun. Aku sangat ingat waktu itu, sebungkus mi instan saja bisa kami makan dua sampai tiga hari. Meski aku tahu, ibu hanya dapatkan bagian kuahnya saja. Dia sering berkata bahwa dia sudah bosan makan mi instan, aku tahu bahwa ia sering berbohong demi aku. Untuk dapat melihatku tersenyum.

Dia selalu tersenyum untukku, tanpa beban. Padahal aku tahu, beban kami tidak cukup untuk menjadi alasan ia tersenyum. Dia lah yang mengajariku tegar tuk hadapi getirnya kehidupan. Meski aku masih terlalu belia untuk mengerti arti hidup dikala itu.

Yang terpenting dalam hidup aku, ibu adalah sosok pertama yang mengenalkan ku dengan 'Aksara'. Setiap kala senja mulai berganti pekat malam, ia pertama mengenalkan ku dengan huruf 'A', hingga aku hafal dan mengenal huruf 'Z'. Ibu ku bukanlah seorang yang pandai, ibu ku tidak tamat SD, ia hanya sempat mengenyam pendidikan terakhir di bangku kelas 3 SD. Tapi perjuangan nya sungguh tangguh. Jasa ibu tak akan pernah tergantikan oleh apapun dalam hidup aku. Aku berdiri hingga saat ini karena ibu. Tanpa ibu, aku bukanlah apa-apa.(jadi netes air mata).

Ibu, sosok yang selalu menjadi sumber kerinduan ku kini. Maafkan aku yang sering membuatmu khawatir. Maafkan aku yang akhir-akhir ini jarang memberi kabar. Sekarang aku ingin belajar mandiri, aku sudah bisa jaga diri dengan baik. Yang sayang ibu nya yuk kita bareng-bareng ucapkan dengan pelan dan gunakan hati. I LOVE YOU, MOM. FOREVER.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar