Selasa, 20 Agustus 2013

mimpi yang tertunda

dua bulan yang lalu tepatnya bulan juli 2013, aku mengikuti sebuah kompetisi menulis essay di tingkat internasional. dan bulan lalu aku sangat terkejut karena dalam pengumuman yang di kirim melalui e-mail, nama ku tertera dalam 20 essay terbaik yang akan maju ke babak final di Hague University. jujur aku shock, aku nangis tanpa sadar, mungkin ini tangisan kebahagiaan atau apalah nama nya aku juga tidak mengerti. undangan yang berbahasa inggris yang di kirim kepadaku melalui e-mail, perlahan kata demi kata, kalimat demi kalimat aku terjemahkan meski melalui bantuan internet. aku terkejut ketika dalam pengumuman itu, setiap finalis harus membayar uang sebesar dua juta rupiah untuk keperluan selama 3 hari di Belanda. "aku mesti dapat duit sebanyak itu dimana?", jerit ku dalam hati. aku kembali menangis, menyesali diri yang tiada guna ini. harapan ku pupus, impian ku untuk menginjak kan kaki di Belanda sudah tiada lagi. mimpi ku untuk go Internasional sudah ku gantungkan tinggi di atas awan, yang tak akan lagi mungkin dapat ku gapai. semua hanya karena uang. aku bukan lah orang yang berasal dari keluarga kaya. aku hanya anak seorang petani miskin, yang terlalu banyak bermimpi. oh, Tuhan, ini kah akhir segala nya????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar