Sabtu, 08 Juli 2017

Extremely Food in Thailand

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa "masakan ibu membuatmu rindu rumah dan kampung halaman". Nah, aku menyetujuinya. Begitu pula jika kau berkunjung ke Thailand, wisata kulinernya pasti membuatmu nagih pengen ke Thai lagi dan lagi.

Pada postingan sebelumnya, aku membahas kuliner khas jajanan kaki lima di Bangkok dan juga Pattaya. Nah, pada postingan kali ini aku akan membahas makanan ekstrim yang pernah aku cobain. Khas memang, tidak biasa dan banyak yang mengatakan makanan seram dan menakutkan yang pernah ada.


Baca juga: http://nicodemus19.blogspot.co.id/2017/07/wisata-kuliner-yang-wajib-kamu-cicip.html

Ini dia makanan ekstrim yang aku cobain saat mengunjungi Thailand. Makanan ekstrim ini ada di daerah tertentu saja. Kalau di Pattaya akan sangat mudah ditemukan di daerah Pattaya Beach Road, dan kalau di Bangkok bisa ditemukan di daerah Khao San Road, Silom Road, Chatuchak Weekend Market, dan di Pratunam Night Market. Mungkin banyak juga di kawasan lain yang merupakan daerah wisata di Bangkok.

Jangkrik besar dan Ulat kayu
Kalau di kampungku jangkrik ini disebut Buntak, yang mana binatang ini adalah hama yang banyak di jumpai di sawah atau ladang. Saat padi mulai berbunga, jangkrik ini banyak sekali bermunculan, mereka menghisap bunga padi. Oleh karena itu, orang-orang di kampungku sering menyemprotnya dengan pestisida. Pada beberapa daerah di Indonesia, binatang ini lebih banyak dikenal dengan sebutan belalang. Selain sebagai hama tanaman padi, belalang ini juga biasa di makan untuk lauk di beberapa daerah di Jawa. Sama halnya dengan di Thailand, binatang ini dijadikan sebagai kuliner khas yang menarik bagi wisatawan asing. Rasanya enak, renyah dan gurih. Bumbunya meresap dalam setiap gigitannya. Kamu musti coba yang satu ini.....

Ulat kayu juga merupakan hama pohon kalau di kampungku. Biasanya ulat ini dicari ketika musim mancing. Ulat inilah yang dijadikan umpan untuk memancing. Lain halnya di Thailand, ulat ini menjadi makanan khas, rasanya manis dan gurih dipadukan dengan rempah-rempah. Kriyukk.... Kamu harus cobaaa......

Ulat Kayu dan Belalang (jangkrik besar)
Kalajengking dan Jangkrik kecil
Selain belalang dan ulat kayu, binatang lain yang tersedia adalah kalajengking dan jangkrik kecil. Kalajengking ini binatang berbahaya dan beracun. Sengatannya bisa mematikan syaraf pada tubuh manusia. Namun, di Thailand, kalajengking menjadi santapan yang greget banget. Rasanya enak, renyah, gurih, dan krenyes. Bumbu khas Thai meresap banget pada saat gigitan pertama. Hmm, yummy..... Kamu harus nyoba....
Kalau belalang krenyes dan renyah, lain halnya dengan jangkrik yang kecil. Rasanya agak alot dan tidak garing, tapi manis dan perpaduan asin bumbunya membuat merem melek dah. Enak banget! Rasanya kayak lagi makan kuaci, nagih lagi, dan lagi. Hahaha.... Kamu harus coba deh.

Kalajengking dan Jangkrik kecil
 Belut, Katak, Bekicot, dll.
Belut, katak, bekicot, dan yang lainnya ini sebenarnya familiar juga di Indonesia. Di kampungku belut sangat enak sekali di makan, apalagi katak makanan favorite banget di kampungku saat musim pengujan. Sama juga dengan bekicot, di kampungku bisa dimasak dengan berbagai jenis masakan. Hehehe.... Hanya saja yang membedakan makanan ini dengan yang ada di Indonesia adalah rempahnya. Rempah masakan Thailand itu khas banget.... You should try it!

Cemilan belut, katak, bekicot, dll.
Nah, gimana sih prosesnya agar binatang jenis-jenis itu dapat di makan dan rasanya enak? P' Lung ini awalnya tidak menyetujui permintaanku yang mau mixed semua jenis makanan yang ada. Dia maunya satu porsi satu jenis binatang saja. Tapi aku ngotot, tentunya dengan nada merayu. Hahaha.... Maksudku, dengan nada lemah lembut aku bilang "nah, nah, nah P' Lung", sambil aku kayak memohon gitu. *ini efek karena aku suka nonton drama series Thai

Finally, si P' Lung ini mau membungkuskanku mixed. Semua jenis binatang di jumput nya satu demi satu, lalu dimasukkan ke dalam minyak panas untuk di goreng kembali. Setelah di goreng garing, lalu ia memasukkannya ke dalam wadah bertutup dan mencurahkan bumbu-bumbu khas Thai. Kemudian ia mulai mengguncang-guncang wadah itu. Setelahnya baru ia mencurahkan semua isinya ke plastik putih, dan memberikannya padaku. Aku membayar 50 Bath, lalu pergi dengan senyuman dan bilang "Khob Khun Khab". Respect each other adalah kultur lokal Thailand, kita juga ikut respek. Selamat menikmati kuliner ekstrim di Thai, kamu harus mencobanya.....

P' Lung sedang menggoreng pesananku sambil menelpon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar