Kamis, 26 Februari 2015

Cerita yang hampir Terlupakan




Lama....
Lama sekali aku tidak lagi memikirkannya.
Namun, seketika aku merindukan segala tentangnya. Candanya, saat dia mencubit hidungku hingga memerah bagai kepiting rebus.
Senyumnya, pagi itu, mataku mengekor sekedar untuk mencuri senyuman terindahnya. Pelukan hangatnya yang selalu selimuti kulitku,

Dulu....
Saat-saat kutemukan pagi dikerumuni embun, mengajakku menyaksikan mentari yang mengintip di balik jendela kamarmu—waktu itu—saat cahaya menemukan aku yang terbaring di dadamu, lebih tepatnya di atas jantungmu berdenyut, sehingga aku sungguh merasakan degup itu meski kau masih tertidur pulas.
“Selamat pagi sayang.” Kata itu sudah sangat lama terngiang di telingaku.
“Emuuuacch.”
Kau selalu lakukan itu—kissing morning—tidak mau kalah, aku juga melakukan hal sama seperti yang kau lakukan.
“I love you, sayang.”
Setidaknya kata itu pernah aku ucapkan untukmu, dan hingga detik ini, tidak ada yang berubah.
Aku masih mencintaimu....
Ingatkah kau pada rindu itu? Rindu yang selalu saja memanggil namamu saat malam mulai menyapa relungku. Saat malam akan mulai menusuk kesepian....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar