Rabu, 09 Januari 2013

PENA PERSMA DI TANAH HORAS




Oleh: Nikodemus Niko

Awal Yang Melelahkan
aku kembali bernafas lega setelah bus yang kami tumpangi tiba di kota Medan sekitar pukul 17.50, Selasa (20/11). Setelah tiga hari dua malam di perjalanan dari lampung menuju tanah Horas itu. Penat, letih dan melelahkan, mungkin kata itu yang tepat dengan kondisi ku saat itu. Semula aku dan anwar, utusan dari LPM Mimbar Untan Pontianak memulai perjalanan semejak hari jumat lalu. Kami sempat menginap di LPM DIDAKTIKA Universitas Negeri Jakarta dan LPKM TEKNOKRA Universitas Lampung. Ini kali pertamaku menginjakkan kaki di Sumatra Utara khususnya di kota Medan. Tujuan kami yaitu dalam rangka mengikuti Pelatihan Nasional Pers Mahasiswa atau PENA PERSMA yang diselenggarakan oleh LPM Dinamika, Institut Agama Islam Negeri Sumatra Utara yang mengambil tema “Jurnalisme Verifikasi”.

Adapun peserta yang dinyatakan lolos dalam seleksi dalam pelatihan yang berskala nasional ini terdiri dari 22 orang yang merupakan perwakilan dari 11 Lembaga Pers Mahasiswa Se-Indonesia yaitu Profesi Universitas Negeri Makassar, Identitas Unhas Makassar, Sigma STIPAP Medan, Suara Merdeka STMIK Indonesia Padang, Media Pijar.com USU Medan, Al-itqan bukit tinggi Sumbar, Suara Kampus IAIN imbon Padang, Mimbar Untan Pontianak, Teropong Umsu, Kreatif Unimed, dan Dinamika STAIN Salatiga. Setelah perkenalan antar kru panitia dan peserta. Acara di lanjutkan dengan diskusi bersama AJI Medan.

Acara pembukaan yang di hadiri berbagai elemen pejabat di Sumatera Utara itu berlangsung meriah, bertempat di aula serbaguna IAIN-SU. Suguhan tarian sambutan oleh sanggar seni mahasiswa IAIN-SU memukau para hadirin dan undangan. Kemudian acara di tutup dengan lagu “Anak Medan” yang dibawakan oleh kru Dinamika IAIN-SU.



Saat-saat materi
Setelah usai acara pembukaan, peserta kembali ke penginapan sekaligus akan mengikuti materi pertama Problematika dan Pentingnya Verifikasi di Media Online, Oleh Agoez Perdana koordinator divisi advokasi AJI Medan. Beliau menjelaskan bagaimana seharusnya mengupas berita kemudian melakukan verifikasi. Dalam hal ini dikatakan deadline adalah kewajiban, verifikasi adalah keharusan. Kemudian diikuti materi Sosialisasi UU tentang Penyiaran Indonesia oleh Mutia Atiqah, pemantau isi siaran KPID Sumut. Dalam sesi ini dipaparkan pasal demi pasal yang terdapat dalam UU No 32 tahun 2002, mengenai pengawasan isi siaran. Kemudian beliau juga memaparkan tentang P3&SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran), dan diputarkan beberapa contoh video-video dalam siaran yang memenuhi standar dan tidak sesuai standar.

Materi selanjutnya yaitu Konsep Verifikasi pada Media Online oleh wan, Pemred Republika. Beliau menjelaskan tentang bagaimana suatu verifikasi itu seharusnya dilakukan. Diikuti materi berikutnya yaitu Konsep Verifikasi pada Media Cetak oleh Wina, Presenter TVRI Nasional. Ia menjelaskan bagaimana seorang wartawan itu melakukan peliputan tanpa melakukan verifikasi. Selalu verifikasi sekecil apapun berita itu. Kemudian materi terakhir yaitu Penerapan Disiplin Verifikasi yang disampaikan oleh J. Anto ketua Kajian Informasi, Pendidikan dan Penerbitan Sumatera (KIPPAS) Medan. Beliau memaparkan bagaimana seorang wartawan itu harus melaporkan suatu berita secara berimbang (cover both-sides) dan cover all-sides serta secara imparsial. Selain itu juga seorang wartawan itu dituntut untuk menjaga akurasi (dengan check and recheck dan triple check), disinilah peran verifikasi. Beliau juga memberikan beberapa contoh masalah Akurasi dalam praktek jurnalisme.

Setelah mendapatkan materi selama dua hari, pada hari ketiga kami di bagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus melakukan reportase lapangan di tempat yang sudah ditentukan panitia. Inilah saat tepat bagi para peserta untuk menerapkan konsep-konsep jurnalisme verifikasi yang telah didapat. Meski dengan waktu yang sangat singkat dan data seadanya, konsep verifikasi tidak akan bisa terlepas dari jurnalisme. Kemudian pada malam harinya hasil reportase itu di diskusikan bersama Agoez Perdana, AJI Medan.

Kunjungan Ke Tempat Bersejarah, Lokasi Wisata Dan Beberapa LPM Di Kota Medan

Setelah tiga hari fokus pada materi jurnalisme verivikasi sekaligus penerapannya dalam reportase lapangan, pada hari keempat peserta diajak mengunjungi sekret LPM Dinamika IAIN-SU, LPM Teropong Umsu dan terakhir ke LPM Kreatif Unimed. Setelah itu para peserta diajak ke Masjid Raya Medan untuk melaksanakan shalat jumat bagi kaum adam muslim. Tugu peninggalan sejarah yang bertekstur unik itu berdiri kokoh tepat di pusat kota Medan. Setelah meninggalkan Masjid Raya, bus eksekutif full AC yang kami tumpangi menyinggahi Museum Internasional, GALLERY RAHMAT. Museum ini berisi jutaan jenis spesies binatang dari berbagai penjuru dunia. Binatang didalamnya adalah binatang asli hasil buruan Rahmat, pemilik gallery. Tempat ini sering dikunjungi oleh selebriti mancanegara. Namun tak kalah sering dikunjungi artis dalam negeri. Setelah dari gallery rahmat peserta di ajak bersantai di Merdeka Walk, arena santai bagi anak muda di kota Medan.
           
            Keesokan harinya, adalah aplikasi materi dengan tema ‘Workshop Goes to School’. Kali ini sekolah yang dikunjungi adalah sekolah swasta bertaraf internasional di kota Medan, yaitu Yayasan Pendidikan Syaifatul Alawiyah (YPSA). Selain mengadakan workshop disana, kami juga diajak melihat koleksi di RAZ COLLECTION GALLERY. Sebuah gallery milik Ummi (pemilik sekolah YPSA) ini sudah tercatat oleh rekor MURI sebagai gallery keluarga terlengkap di Indonesia. Setelah selesai acar di sana, peserta diajak ke cemara, tempat yang menyuguhkan pemandangan alam terbuka, dengan ratusan burung bebas. Selain itu juga, kami mengunjungi Vihara Cemara yang letaknya masih di area itu.
 
Berwisata Ke Danau Toba
            Pada akhir acara, sabtu sekitar pukul 21.00. acara penutupan diadakan di tempat penginapan. Dalam acara penutupan yang dipimpin oleh Pimum LPM Dinamika IAIN-SU, Maulana M. Hasan menyatakan harapannya kepada seluruh peserta bahwa hubungan PENA PERSMA jangan sampai terputus sampai disini, dan ia juga berharap semua peserta dapat menerapkan ilmu jurnalistik di LPM masing-masing, yang didapat selama pelatihan. Setelah acara penutupan seluruh peserta dan panitia bersiap-siap untuk berangkat ke Danau Toba. Sekitar pukul 00.00 perjalanan dimulai dan tiba disana jam 05.00 pagi. Disana peserta dan panitia membaur menikmati indahnya panorama danau yang menjadi impian setiap orang itu. Dan rasanya tidak asyik kalau hanya jalan-jalan saja, tepat pukul 09.00 kami mengarungi danau untuk menuju Pulau Samosir. Pulau-pulau lain membentang luas memanjakan mata kami selama satu jam perjalanan. Sungguh menyenangkan setelah tiba di Tomok (pasar tradisional di Pulau Samosir) kami semua berburu oleh-oleh yang akan kami bawa pulang ke kota kami masing-masing. Setelah meninggalkan Tomok, aku dan beberapa teman lainnya berencana untuk mandi. Air di Danau Toba itu sangat jernih,  Pertama kalinya aku takut untuk terjun ke dalam danau, tapi aku sungguh penasaran. Aku menyelam dan mendapatkan indahnya pemandangan dalam danau. Ikan-ikan berenang ria dan karang indah menghiasinya. Sungguh menakjubkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar