Kamis, 10 Januari 2013

Pelayanan SIM Mudah, Calo Menyerah





Oleh: Rizky A.P (LPPM Profesi UNM), Nikodemus Niko (LPM Mimbar Untan), Nurhanifah (SIGMA STIPAP medan), Yudha Ikhsan (Media Pijar USU)

Pena Persma, Medan. Sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa di negeri ini semua bentuk birokrasi sangat jelek dan sering menjadi objek pencari uang bagi salah satu oknum pejabat tertentu. Salah satu bentuk birokrasi itu adalah pembuatan SIM. Kamis (22/7),  tim dari Dinamika IAIN Medan , melakukan sebuah bentuk reportase di kantor Satlantas menemukan fakta-fakta baru mengenai tindakan percaloan yang melibatkan antara oknum polisi dan warga sekitar. Tindakan percaloan ini sudah dimulai pada tahun 1980 hingga sekarang, dimana yang mengambil kesempatan tindakan percaloan adalah para oknum polisi dan warga sekitar .  Para tukang calo (warga sekitar-red) sering menawarkan para pembuat SIM, dengan iming-iming SIM tersebut cepat selesai. Lalu, para tukang calo tersebut juga menawarkan untuk para anak yang belum memiliki umur yang cukup untuk membuat SIM. Para tukang calo menyebut itu SIM’ tembak’. Lalu para pemohon/konsumen yang menggunakan jasa tukang calo tersebut, ditandai dan dibedakan dengan para pembuat SIM sesuai aturan.

Menurut salah satu calo, pembuatan SIM tembak sudah susah untuk dilakukan, “kalau pada sekarang sudah tidak bisa lagi seperti itu bang,”tuturnya. Fakta bahwa terdapat tindakan permainan antar pihak Polantas dan warga sekitar  itu memang benar. Tindakan  itu dimulai pada tahun 1980 hingga tahun 2010. Namun pada tahun 2011 hingga sekarang, pemerintah dan polantas gencar untuk memerangi tindakan percaloan. Jadi kalau bisa dibilang kami tidak melakukan tindakan seperti itu lagi” ujar Ali (samaran), salah satu mantan tukang calo yang sudah sepuluh tahun berkecimpung di dunia percaloan.

Dilain pihak, menurut oknum polisi yang berhasil kami wawancarai mengenai hal ini juga tidak menampik mengenai fakta yang kami beberkan. Menurut dari pihaknya, tindakan percaloan yang dilakukan oleh beberapa oknum tersebut merupakan salah satu kejelekan dari birokrasi Polantas dari dulu. Hal itu sudah menjadi rahasia umum dan jarang mendapatkan perhatian. Namun pada saat sekarang, tindakan percaloan itu sudah jarang terlihat. Itu adalah akibat dari gencarnya pemerintah dan Polantas untuk memberantasan tindakan-tindakan percaloan. Para tukang calo yang ketahuan sering mendapatkan teguran,  jika membandel akan mendapatkan hukuman dari pihak Polantas. Para anggota polantas juga sering memberikan sosialiasi kepada masyarakat mengenai pembuatn SIM ini. “Himbauan tentang untuk tidak menggunakan jasa tukang calo sudah terpampang besar didepan kantor kami bang, jadi kalau ada pemohon bermasalah karena ketahuan menggunakan tukang calo  itu salah mereka sendiri. Karena sekarang pembuatan sudah dipermudah oleh Polantas.” Paparnya.    






Tidak ada komentar:

Posting Komentar