Jumat, 22 April 2016

#DearYou



Sulitkah sebuah alasan?

Ketika memang, kau dan aku tak kan mungkin menjadi kita.

Setidaknya ucapkan, mengapa harus meninggalkan luka.

Bukankah dahulu yang ingin selalu bersama adalah kau.


Tapi, mengapa sekarang justru kau tinggalkan aku dalam sepi, sendiri, dan penuh robekan luka; tak jalan, merintih, berharap temukan jejak bayangmu, tuk bisa ku peluk.

Sirna, tanpa bekas, embun pun terluka.

Dan aku terpaksa berlalu, pergi, dan masih terluka.
#dearyou

Bangkok, 19 Maret 2016.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar