Luka
Pertiwiku
By: nikodemus
niko
Hembusan angin berdesir menerpa tubuhku...............
Ranting kering berjatuhan............
Daun kuning berguguran............
Bersama dengan rintik air hujan.................
Seakan turut merasakan duka di tanah pertiwi............
Langitpun turut menangis...................
Air matanya mengalir tiada henti.....................
Membasuh luka pertiwi...............
Namun, mengapa tanah kini murka?..................
Dan seolah tak ingin kalah, airpun menggertak......................
Adakah diantara kita yang menyakitinya?.............
Ku pandangi langit masih tampak
bersedih.....................
Ia tampak bermuram diri..........
Ia tutupi wajahnya di balik awan kelabu.................
Ia tidak ingin ada seorangpun melihat
kesedihannya.............
Namun, tanpa sengaja aku melihat duka yang terpancar di
wajahnya..............
Duka itu amat mendalam................
Sepertinya ia menyesali perbuatan air dan
tanah..............
Yang ingin merobohkan bumi pertiwi..................
Tetapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa...................
Pertiwi kini telah terluka......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar