BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak lima
tahun terakhir gaya hidup masyarakat di Indonesia, khususnya di kota-kota besar
mengalami perubahan yang sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh pola
pikir masyarakat kota besar yang menghendaki kehidupan yang sebebas-bebasnya. Perubahan yang terjadi dalam
lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga
masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar
jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseling, seperti terjadinya
stagnasi (kemandegan) perkembangan,masalah-masalah
pribadi atau penyimpangan perilaku.
Perubahan lingkungan yang
diduga mempengaruhi gaya hidup, dan kesenjangan perkembangan tersebut,di
antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat,
revolusi teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga,
dan perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri. Semua jenis
media, baik itu Internet, televisi, film, musik, maupun majalah, berpengaruh
besar terhadap gaya hidup kita masa kini. Kebanyakan media menginformasikan
tentang gaya hidup remaja kota, yang notabene meniru gaya hidup modern. Maka,
tidak heran jika kita digiring menjadi sangat konsumtif.
Masa remaja
adalah masa pencarian identitas. Kita sebagai remaja mulai mencari gaya hidup
yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seorang idola atau
tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya
hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain. Imbasnya banyak kita jumpai
teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru
saja. Di sadari atau tidak saat ini banyak sekali sinetron remaja yang
menawarkan life style baru. Para bintang muda yang digandrungi ternyata mampu
mengubah style remaja. Pada masa remaja pengaruh idola memang sangat kuat.
Idola atau tokoh akan mengendalikan hidup kita yang mungkin tanpa kita sadari.
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota
yang diantaranya mempunyai ciri-ciri:
a). Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat
yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya
dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan
hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya
dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu
disebut netral dalam perasaannya.
b). Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri
harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu
bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu
setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain,
mereka cenderung untuk individualistik.
c). Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang
berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat
penting untuk Universalisme.
d). Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan
dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian
yang dimilikinya.
e). Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan
sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan
penduduknya. Medium-medium ekspresi kesusasteraan dalam gaya hidup remaja
perkotaan sekarang kurang lebih merupakan sebuah dekonstruksi terhadap medium
ekspresi sebelumnya yang terjadi sebagai akibat dari perkembangan teknologi.
Hal yang tidak lepas dari kehidupan
narkoba, yaitu seks bebas. Semakin maraknya seks bebas, sangat berpengaruh pada
kepribadian kita sebagai orang timur. Pada era sekarang ini, tempat-tempat
lokalisasi semakin berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena moral dan mental
generasi muda sudah turun drastis. Bukan hanya hal itu, bahkan hal-hal yang
berkaitan langsung kepada publik pasti ada segi pornografinya. Misalnya, 1)
Komik yang banyak dibaca anak-anak sudah dimasuki unsur-unsur pornografi. 2)
Media cetak pada era sekarang ini dengan gamblang mempertontonkan hal-hal yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. 3) lkIan di media
elektronik juga sudah mengandung unsur pornografi untuk menarik perhatian
konsumen. 4) Maraknya peredaran VCD. 5) Film-film yang peredarannya diatur oleh
lembaga dari pemerintah, yaitu lembaga sensor film Indonesia kurang ketat
menyeleksi film-film yang ada sehingga adegan-adegan yang seharusnya tidak
boleh dipertontonkan malah diperlihatkan kepada masyarakat. 6) Penyalahgunaan
internet oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sekarang ini, banyak
situs porno yang bertebaran di internet. Hal ini akan mempengaruhi masyarakat
untuk melakukan penyimpangan perilaku.
Penanggulangan dari masalah rusaknya
moral dan mentalitas generasi muda ialah dengan membenahi moral dan mental
generasi itu dapat dilakukan mulai dari: 1) Generasi itu sendiri dengan
meningkatkan keimanan dan ketakwaan. 2) Orangtua agar lebih memokuskan
perhatiannya kepada anak-anaknya agar memiliki mental yang baik. 3) Guru
sebaiknya tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi diharapkan bisa
mendidik. 4) Aparat keamanan sebaiknya bisa menindak oknum-oknum yang berkaitan
dengan masalah tersebut. 5) Meningkatkan kualitas pendidikan terutama di
sekolah disertai dengan pelajaran yang mendidik moral dan mental mereka. 6)
Lembaga sensor film seharusnya mampu membenahi kondisi perfilman yang layak
edar. 7) Pemerintah seharusnya dapat menutup tempat-tempat yang rawan
terjadinya hal-hal buruk tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Hal yang tidak
lepas dari kehidupan narkoba, yaitu seks bebas. Penanggulangan
dari masalah rusaknya moral dan mentalitas generasi muda ialah dengan membenahi
moral dan mental generasi itu sendiri.
Masyarakat dan pemerintah sangat berpengaruh
pada penanggulangan masalah kenakalan remaja yang berupa narkoba dan seks
bebas. Diharapkan ada kerja sama antar keduanya untuk dapat menciptakan
generasi muda yang berprestasi dan produktif.
Perubahan
lingkungan sangat mempengaruhi gaya hidup, dan
kesenjangan perkembangan tersebut,di antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk
yang cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan
tingkat sosial ekonomi masyarakat, revolusi teknologi informasi, pergeseran
fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan struktur masyarakat dari agraris
ke industri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.karyatulisilmiah.com/gaya-hidup-remaja.html di akses data pada tanggal 25 juni 2012,
pukul 12.35.
http://www.ubb.ac.id/
di akses data pada tanggal 25 juni 2012, pukul 12.52.
http://www.scribd.com/
di akses data pada tanggal 25 juni 2012, pukul 13. 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar