Oleh: Rizky A.P (LPPM Profesi UNM), Nikodemus Niko (LPM Mimbar
Untan), Nurhanifah (SIGMA STIPAP medan), Yudha Ikhsan (Media Pijar USU)
Pena Persma, Medan. Sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa di negeri
ini semua bentuk birokrasi sangat jelek dan sering menjadi objek pencari uang
bagi salah satu oknum pejabat tertentu. Salah satu bentuk birokrasi itu adalah
pembuatan SIM. Kamis (22/7), tim dari
Dinamika IAIN Medan , melakukan sebuah bentuk reportase di kantor Satlantas
menemukan fakta-fakta baru mengenai tindakan percaloan yang melibatkan antara
oknum polisi dan warga sekitar. Tindakan percaloan ini sudah dimulai pada tahun
1980 hingga sekarang, dimana yang mengambil kesempatan tindakan percaloan
adalah para oknum polisi dan warga sekitar .
Para tukang calo (warga sekitar-red) sering menawarkan para pembuat SIM,
dengan iming-iming SIM tersebut cepat selesai. Lalu, para tukang calo tersebut
juga menawarkan untuk para anak yang belum memiliki umur yang cukup untuk
membuat SIM. Para tukang calo menyebut itu SIM’ tembak’. Lalu para
pemohon/konsumen yang menggunakan jasa tukang calo tersebut, ditandai dan
dibedakan dengan para pembuat SIM sesuai aturan.
Menurut salah satu calo,
pembuatan SIM tembak sudah susah untuk dilakukan, “kalau pada sekarang sudah
tidak bisa lagi seperti itu bang,”tuturnya. Fakta bahwa terdapat tindakan
permainan antar pihak Polantas dan warga sekitar itu memang benar. Tindakan itu dimulai pada tahun 1980 hingga tahun
2010. Namun pada tahun 2011 hingga sekarang, pemerintah dan polantas gencar
untuk memerangi tindakan percaloan. Jadi kalau bisa dibilang kami tidak
melakukan tindakan seperti itu lagi” ujar Ali (samaran), salah satu mantan
tukang calo yang sudah sepuluh tahun berkecimpung di dunia percaloan.
Dilain pihak, menurut oknum
polisi yang berhasil kami wawancarai mengenai hal ini juga tidak menampik
mengenai fakta yang kami beberkan. Menurut dari pihaknya, tindakan percaloan
yang dilakukan oleh beberapa oknum tersebut merupakan salah satu kejelekan dari
birokrasi Polantas dari dulu. Hal itu sudah menjadi rahasia umum dan jarang
mendapatkan perhatian. Namun pada saat sekarang, tindakan percaloan itu sudah
jarang terlihat. Itu adalah akibat dari gencarnya pemerintah dan Polantas untuk
memberantasan tindakan-tindakan percaloan. Para tukang calo yang ketahuan
sering mendapatkan teguran, jika membandel akan mendapatkan hukuman dari
pihak Polantas. Para anggota polantas juga sering memberikan sosialiasi kepada
masyarakat mengenai pembuatn SIM ini. “Himbauan tentang untuk tidak menggunakan
jasa tukang calo sudah terpampang besar didepan kantor kami bang, jadi kalau
ada pemohon bermasalah karena ketahuan menggunakan tukang calo itu salah mereka sendiri. Karena sekarang
pembuatan sudah dipermudah oleh Polantas.” Paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar