Curhat ku
Oleh: Nikodemus Niko
Nama lengkap aku Nikodemus Niko.
Teman-teman di kampus biasa memanggil ku Nico. Aku berumur 20 tahun, saat ini
aku masih berstatus mahasiswa aktif semester 5 di program studi Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjung Pura Pontianak. Pada
tahun 2010 lalu, aku merasa kalau aku adalah orang yang paling bahagia di dunia
ini, meski banyak orang lain yang bahagia tapi setidaknya aku yang paling
bahagia di dunia ku. Waktu itu adalah saat aku tercatat sebagai salah satu dari
sekian banyak mahasiswa penerima beasiswa outreaching. Aku senang, aku bahagia,
dan aku tak dapat ungkapkan semua itu dengan kata-kata ku. Pada saat itulah aku
mulai berkarya untuk diriku sendiri dan terlebih untuk orang lain.
Mengenai keuangan yang aku terima
dari beasiswa outreaching sangat aku manajemen dengan baik. Semua nya aku
gunakan untuk keperluan kuliah, untuk makan sehari-hari, untuk membeli buku,
untuk tugas kuliah dan keperluan lainnya. Meski aku sempat berpikir, uang biaya
hidup yang hanya berjumlah Rp.650.000 itu tidak cukup untuk kebutuhan hidup di
jaman sekarang. Tetapi, tak bisa aku pungkiri, aku tetap bersyukur dengan semua
itu.
Setahun berlalu, aku sudah menginjak
semester 3. Semua fasilitas yang diberikan outreaching sungguh aku rasakan di
semester 1 dan 2. Aku dan teman-teman outreaching lainnya diberikan pelatihan
bahasa inggris dan banyak hal lainnya. Uang bulanan yang aku dan teman-teman
terima juga jarang ada yang bermasalah. Semua nya lancar, meski terkadang juga
bermasalah kecil, seperti terlambat tanda tangan. Tetapi semenjak menginjak
semester 3, semua nya secara perlahan berubah. Meski perubahan itu tidak
terlalu besar dan tidak terlalu dirasakan. Sedikit banyaknya memang aku
rasakan.
Seperti permasalahan yang saat ini
sedang aku alami. Di akhir bulan desember 2012 lalu, semua teman-teman
outreaching sudah di cairkan dana bulanan nya. Beberapa hari setelah berita itu
aku dapatkan dari teman-teman, tepatnya tanggal 19 desember 2012 aku pergi ke
bank Kalbar. Saat aku hendak mengecek dan ingin mengambil uang beasiswa ku,
ternyata uang beasiswa ku belum di cairkan. Aku tidak tahu kesalahan apa yang
aku perbuat sampai-sampai dana beasiswa ku tidak di cairkan. Aku langsung menghubungi
pihak Community Development and Outreaching Universitas Tanjung Pura, dan saya
mendapat jawaban “sabar aja ya, soalnya dana beasiswa outreaching bulan ini di
transfer langsung dari jakarta”. Aku harus bersabar, dan setelah seminggu
berlalu aku kembali ke Bank Kalbar untuk mengecek, tetapi petugas bank nya
mengatakan kalau tidak ada transaksi di rekening ku. Aku sedih, aku kecewa, dan
aku bingung harus bagaimana lagi, uang aku benar-benar sudah tidak ada. Mungkin
aku harus bersabar lagi, dan aku lakukan itu. Untuk kebutuhan sehari-hari aku meminjam
uang pada teman-teman ku yang berbaik hati padaku. Sampai awal bulan Januari
2013, aku mencoba untuk mengecek lagi, tetapi hasil yang sama aku dapatkan. Aku
benar-benar sedih, karena sudah beberapa minggu yang lalu saya laporkan hal ini
pada pihak Comdev, tetapi uang nya belum cair. Padahal aku sangat butuh uang
itu untuk bayar bulanan kost, untuk makan sehari-hari, dan keperluan tugas
kuliah yang sangat banyak di akhir menjelang ujian akhir semester ini. Aku
mencari pinjaman sana sini, agar aku tidak di usir dari kost, agar aku tidak
kelaparan. Dan aku bersyukur mempunyai teman-teman yang berhati mulia. Aku
sempat putus asa, hati aku menjerit, hanya dengan tangisan hal itu
tertumpahkan. Aku cengeng, iya aku akui memang aku cengeng.
Aku mencoba untuk menanyakan kepada
petugas Bank Kalbar yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura.
Tetapi petugas disana mengatakan kalau dalam hal ini, langsung tanyakan pada
pihak Comdev. Aku harus kembali ke Comdev untuk menanyakan hal itu, dan pihak
Comdev hanya meminta fotocopy buku tabungan ku. Setelah seminggu kemudian aku
mengecek kembali di Bank Kalbar dan aku harus kembali bersedih karena hak ku
belum aku terima. Aku tahu, mungkin tidak hanya aku sendiri yang bermasalah
seperti ini. Tetapi yang aku sadari aku sudah cukup banyak meminjam uang kepada
teman-teman ku, aku tahu kalau mereka juga membutuhkan uang yang aku pinjam
dari mereka.
Aku sempat berpikir untuk mencari pekerjaan untuk biaya hidup ku dan juga
untuk menggantikan uang yang aku pinjam. Tapi, aku juga takut dikeluarkan jika
melanggar perjanjian dengan pihak Outreaching dalam surat pernyataan butir 12
yang berbunyi “tidak mendapatkan bantuan dari pihak lain yang mempunyai manfaat
yang sama baik sebagian maupun seluruhnya tanpa seizin Comdev dan Outreaching
Untan”, jika kita pahami dengan seksama butir pernyataan ini, bahkan orang tua
pun tidak berhak lagi untuk memberikan anak nya uang TANPA seizin pihak Comdev.
Dan sesungguhnya aku tidak ingin untuk mempublikasikan tulisan ini, karena
takut dikatakan melanggar norma dan peraturan Comdev. Tetapi dalam hal ini aku
harus jujur, hal ini aku yang mengalaminya. Dan aku hanya ingin berbagi cerita
kepada teman-teman melalui tulisan ku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar