Oleh: Nikodemus Niko
Awal Yang Melelahkan
aku kembali bernafas lega setelah
bus yang kami tumpangi tiba di kota Medan sekitar pukul 17.50, Selasa (20/11).
Setelah tiga hari dua malam di perjalanan dari lampung menuju tanah Horas itu.
Penat, letih dan melelahkan, mungkin kata itu yang tepat dengan kondisi ku saat
itu. Semula aku dan anwar, utusan dari LPM Mimbar Untan Pontianak memulai
perjalanan semejak hari jumat lalu. Kami sempat menginap di LPM DIDAKTIKA
Universitas Negeri Jakarta dan LPKM TEKNOKRA Universitas Lampung. Ini kali
pertamaku menginjakkan kaki di Sumatra Utara khususnya di kota Medan. Tujuan
kami yaitu dalam rangka mengikuti Pelatihan Nasional Pers Mahasiswa atau PENA
PERSMA yang diselenggarakan oleh LPM Dinamika, Institut Agama Islam Negeri
Sumatra Utara yang mengambil tema “Jurnalisme Verifikasi”.
Adapun peserta yang dinyatakan
lolos dalam seleksi dalam pelatihan yang berskala nasional ini terdiri dari 22
orang yang merupakan perwakilan dari 11 Lembaga Pers Mahasiswa Se-Indonesia
yaitu Profesi Universitas Negeri Makassar, Identitas Unhas Makassar, Sigma
STIPAP Medan, Suara Merdeka STMIK Indonesia Padang, Media Pijar.com USU Medan,
Al-itqan bukit tinggi Sumbar, Suara Kampus IAIN imbon Padang, Mimbar Untan
Pontianak, Teropong Umsu, Kreatif Unimed, dan Dinamika STAIN Salatiga. Setelah
perkenalan antar kru panitia dan peserta. Acara di lanjutkan dengan diskusi
bersama AJI Medan.
Acara pembukaan yang di hadiri
berbagai elemen pejabat di Sumatera Utara itu berlangsung meriah, bertempat di
aula serbaguna IAIN-SU. Suguhan tarian sambutan oleh sanggar seni mahasiswa
IAIN-SU memukau para hadirin dan undangan. Kemudian acara di tutup dengan lagu
“Anak Medan” yang dibawakan oleh kru Dinamika IAIN-SU.
Saat-saat materi
Setelah usai acara pembukaan,
peserta kembali ke penginapan sekaligus akan mengikuti materi pertama Problematika
dan Pentingnya Verifikasi di Media Online, Oleh Agoez Perdana koordinator
divisi advokasi AJI Medan. Beliau menjelaskan bagaimana seharusnya mengupas
berita kemudian melakukan verifikasi. Dalam hal ini dikatakan deadline adalah
kewajiban, verifikasi adalah keharusan. Kemudian diikuti materi Sosialisasi UU
tentang Penyiaran Indonesia oleh Mutia Atiqah, pemantau isi siaran KPID Sumut.
Dalam sesi ini dipaparkan pasal demi pasal yang terdapat dalam UU No 32 tahun
2002, mengenai pengawasan isi siaran. Kemudian beliau juga memaparkan tentang
P3&SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran), dan
diputarkan beberapa contoh video-video dalam siaran yang memenuhi standar dan
tidak sesuai standar.
Materi selanjutnya yaitu Konsep
Verifikasi pada Media Online oleh wan, Pemred Republika. Beliau menjelaskan
tentang bagaimana suatu verifikasi itu seharusnya dilakukan. Diikuti materi
berikutnya yaitu Konsep Verifikasi pada Media Cetak oleh Wina, Presenter TVRI
Nasional. Ia menjelaskan bagaimana seorang wartawan itu melakukan peliputan
tanpa melakukan verifikasi. Selalu verifikasi sekecil apapun berita itu.
Kemudian materi terakhir yaitu Penerapan Disiplin Verifikasi yang disampaikan
oleh J. Anto ketua Kajian Informasi, Pendidikan dan Penerbitan Sumatera
(KIPPAS) Medan. Beliau memaparkan bagaimana seorang wartawan itu harus
melaporkan suatu berita secara berimbang (cover both-sides) dan cover all-sides
serta secara imparsial. Selain itu juga seorang wartawan itu dituntut untuk
menjaga akurasi (dengan check and recheck dan triple check), disinilah peran
verifikasi. Beliau juga memberikan beberapa contoh masalah Akurasi dalam
praktek jurnalisme.
Setelah mendapatkan materi selama
dua hari, pada hari ketiga kami di bagi menjadi beberapa kelompok. Setiap
kelompok harus melakukan reportase lapangan di tempat yang sudah ditentukan
panitia. Inilah saat tepat bagi para peserta untuk menerapkan konsep-konsep
jurnalisme verifikasi yang telah didapat. Meski dengan waktu yang sangat
singkat dan data seadanya, konsep verifikasi tidak akan bisa terlepas dari
jurnalisme. Kemudian pada malam harinya hasil reportase itu di diskusikan
bersama Agoez Perdana, AJI Medan.
Kunjungan Ke Tempat Bersejarah, Lokasi Wisata Dan Beberapa LPM Di Kota
Medan
Setelah tiga hari fokus pada
materi jurnalisme verivikasi sekaligus penerapannya dalam reportase lapangan,
pada hari keempat peserta diajak mengunjungi sekret LPM Dinamika IAIN-SU, LPM
Teropong Umsu dan terakhir ke LPM Kreatif Unimed. Setelah itu para peserta
diajak ke Masjid Raya Medan untuk melaksanakan shalat jumat bagi kaum adam
muslim. Tugu peninggalan sejarah yang bertekstur unik itu berdiri kokoh tepat
di pusat kota Medan. Setelah meninggalkan Masjid Raya, bus eksekutif full AC
yang kami tumpangi menyinggahi Museum Internasional, GALLERY RAHMAT. Museum ini
berisi jutaan jenis spesies binatang dari berbagai penjuru dunia. Binatang
didalamnya adalah binatang asli hasil buruan Rahmat, pemilik gallery. Tempat
ini sering dikunjungi oleh selebriti mancanegara. Namun tak kalah sering
dikunjungi artis dalam negeri. Setelah dari gallery rahmat peserta di ajak
bersantai di Merdeka Walk, arena santai bagi anak muda di kota Medan.
Keesokan
harinya, adalah aplikasi materi dengan tema ‘Workshop Goes to School’. Kali ini
sekolah yang dikunjungi adalah sekolah swasta bertaraf internasional di kota
Medan, yaitu Yayasan Pendidikan Syaifatul Alawiyah (YPSA). Selain mengadakan workshop
disana, kami juga diajak melihat koleksi di RAZ COLLECTION GALLERY. Sebuah
gallery milik Ummi (pemilik sekolah YPSA) ini sudah tercatat oleh rekor MURI
sebagai gallery keluarga terlengkap di Indonesia. Setelah selesai acar di sana,
peserta diajak ke cemara, tempat yang menyuguhkan pemandangan alam terbuka,
dengan ratusan burung bebas. Selain itu juga, kami mengunjungi Vihara Cemara
yang letaknya masih di area itu.
Berwisata Ke Danau Toba
Pada
akhir acara, sabtu sekitar pukul 21.00. acara penutupan diadakan di tempat
penginapan. Dalam acara penutupan yang dipimpin oleh Pimum LPM Dinamika
IAIN-SU, Maulana M. Hasan menyatakan harapannya kepada seluruh peserta bahwa
hubungan PENA PERSMA jangan sampai terputus sampai disini, dan ia juga berharap
semua peserta dapat menerapkan ilmu jurnalistik di LPM masing-masing, yang
didapat selama pelatihan. Setelah acara penutupan seluruh peserta dan panitia
bersiap-siap untuk berangkat ke Danau Toba. Sekitar pukul 00.00 perjalanan
dimulai dan tiba disana jam 05.00 pagi. Disana peserta dan panitia membaur
menikmati indahnya panorama danau yang menjadi impian setiap orang itu. Dan
rasanya tidak asyik kalau hanya jalan-jalan saja, tepat pukul 09.00 kami
mengarungi danau untuk menuju Pulau Samosir. Pulau-pulau lain membentang luas
memanjakan mata kami selama satu jam perjalanan. Sungguh menyenangkan setelah
tiba di Tomok (pasar tradisional di Pulau Samosir) kami semua berburu oleh-oleh
yang akan kami bawa pulang ke kota kami masing-masing. Setelah meninggalkan
Tomok, aku dan beberapa teman lainnya berencana untuk mandi. Air di Danau Toba
itu sangat jernih, Pertama kalinya aku
takut untuk terjun ke dalam danau, tapi aku sungguh penasaran. Aku menyelam dan
mendapatkan indahnya pemandangan dalam danau. Ikan-ikan berenang ria dan karang
indah menghiasinya. Sungguh menakjubkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar