Mengawali cerita
dalam tulisan ini, aku kini mengetahui bahwa ‘Cinta adalah menyadari dengan
susah payah ada sesuatu yang nyata selain diri sendiri’.
Selamat membaca tulisanku....
About Me
Aku adalah manusia biasa yang masih belajar menulis dari jalanan.
Mulai tahun 2020, aku akan buat ulasan-ulasan tentang paper ilmiah dengan bahasa santai.
Selamat membaca...
Senin, 24 November 2014
Rabu, 12 November 2014
Pejuang Aksaraku
Flash Fiction
Oleh: Nico Ajah
Tahun 2010
Hidupku, hidup kami, tidak pernah
jauh dari kemakmuran. Namun, aku senantiasa dipenuhi rasa bahagia walau bukan
dengan materi yang berlimpah. 4 tahun lalu, saat mengawali studi ku dengan
beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak mampu, aku menangis saat
aku lolos seleksi tanpa ujian masuk di universitas ternama di Kalimantan Barat
ini. Kebanggaan, namun aku tidak pernah menunjukkan hal itu kepada siapa pun.
Selasa, 04 November 2014
Kado Untuk Bapak dan Ibu
Aku bingung harus
memulai cerita ini dari mana. Mungkin dari keinginan ku malam itu, hingga aku
beranikan diri untuk ceritakan semuanya pada bapak.
“Pak,
niko sangat ingin mendaftar beasiswa lagi, untuk S2.” Begitu kira-kira kata
yang berani aku ucapkan di ujung telepon.
“Sudahlah,
kerja saja dulu.” Bapak hanya menanggapi begitu saja. Apakah ini berarti bapak
tidak setuju jika aku mendaftar beasiswa, mungkin saja begitu. Ah, sudahlah
lupakan beasiswa itu. Aku hanya ingin bekerja setelah lulus kuliah S1 ini. Aku tidak
ingin menyusahkan bapak dan ibu, aku tidak ingin menjadi beban pikiran mereka. Aku
semakin semangat menyelesaikan studi ku, ingin segera mewujudkan apa yang orang
tuaku inginkan. Yah, aku tahu mereka punya keinginan agar aku menjadi seorang
guru, pendidik anak bangsa. Aku tidak ingin menjadi seorang guru, meski aku tahu
tugas guru itu sungguh mulia. Saat itu aku punya keinginan untuk bekerja di
salah satu perusahaan tambang yang ada di daerah ku. Bapak dan ibu pasti setuju
akan hal itu.
Langganan:
Postingan (Atom)