September
2015
Cukup. Aku telah lelah menanti waktu yang semakin
menghancurkan puing harapan ini. Yah, aku masih menyimpan sebongkah harapan
kecil untuk dapat menjalani waktu bersamamu (lagi). Tapi apa daya, aku hanyalah
orang biasa yang terkadang lelah saat hati berkata lelah. Lama sudah aku
menanti waktu itu tak kunjung tiba, waktu itu masih enggan menghampiriku
disini. Mungkin waktu kini juga telah lelah, ia jenuh memperhatikan ku yang
selalu saja cengen karena harapan itu masih utuh bertahta di hatiku. Waktu tak
ingin lagi kembali, ia telah pergi meninggalkan puing hati ini. Lalu untuk apa
aku disini? Untuk apa harapan itu? Aku lelah, aku jenuh, aku ingin mengubur
segala harapan itu. Aku tak ingin lagi ia mengisi bagian di hati ini.
Melupakanmu, mungkin itu cara terbaik. Aku akan mencoba tuk menghapus segala tentangnya. Aku tau ini menyakitkan, bahkan sangat menyakitkan setelah aku mengenalnya. Aku mencintainya hingga saat ini, tapi cinta itu sendiri yang tak pantas lagi ada. Meski cinta ini memang tiada berharap balasan, cinta ini tulus untuknya. Tanpa kamu minta, aku akan pergi darimu. Selamanya!
Dear: *zH Melupakanmu, mungkin itu cara terbaik. Aku akan mencoba tuk menghapus segala tentangnya. Aku tau ini menyakitkan, bahkan sangat menyakitkan setelah aku mengenalnya. Aku mencintainya hingga saat ini, tapi cinta itu sendiri yang tak pantas lagi ada. Meski cinta ini memang tiada berharap balasan, cinta ini tulus untuknya. Tanpa kamu minta, aku akan pergi darimu. Selamanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar