Nikodemus Niko
Mahasiswa Master Sosiologi—Universitas Padjadjaran
Ide ini disampaikan pada FGD kerjasama
Pemkot Bandung, Pemkot Merauke dan Mata Garuda
Background
Pendekatan pembangunan daerah saat ini masih
terkesan bersifat top-down, sedikit
sekali implementasi pendekatan bottom-up.
Semboyan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” masih jauh panggang dari
api. Pada dasarnya masyarakat lokal memiliki kapasitas untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembangunan (participatory
development). Pendeketan sosio-kultural sudah seharusnya menempatkan
masyarakat miskin dan masyarakat lemah (petani kecil) sebagai subjek/pelaku
utama pembangunan. Pembangunan pertanian dalam rangka ketahanan pangan, masih
direduksi ke dalam konteks ekonomi; padahal bisa saja dalam konteks sosial dan
budaya.