Oleh: Nikodemus
Niko
Malam ini aku
duduk termangu bersama sejuta pikiran yang berkecamuk dalam benak ku. hanya
kesunyian yang selalu setia bersama ku disini. Besok tepatnya 14 februari 2013
adalah hari kasih sayang yang biasa disebut dengan valentine day. Tak ada daya
lagi untukku bisa tersenyum tuk menyambut hari indah itu. Aku telah terluka,
hati ini benar-benar hancur bersama kepiluan hati yang tak dapat lagi bisa aku
sembunyikan.
Tangisan, ya hanya
dengan tangisan aku harus bisa terima kenyataan bahwa di esok hari bukan lah
milik ku. tak ada lagi cinta nya yang dulu pernah menemani hari-hari ku. tak
ada lagi kasih sayang yang dulu pernah aku miliki bersama nya. Kini hanya
terdengar isak tangis, buliran bening yang membasahi pipi tiada henti.
Semua memang
salahku, semua terjadi karena kebodohan ku. mungkin tak mungkin ada lagi maaf
mu untuk diriku. Aku pantas untuk kamu benci, aku memang tak layak kamu cintai.
Aku telah jahat sama kamu, itu lah penyesalan ku. aku adalah pembohong, pembohong
yang sepantasnya kamu benci. Tak seharusnya aku melihat foto itu. Tapi aku
tidak sengaja melihat semua kemesraan kamu dengan dia. Itu yang membuat aku
hancur, membuat aku benar-benar terluka.
Demi Tuhan hati aku perih hadapi kenyataan ini, kenyataan bahwa kamu memang
mencintai nya. Bukan aku orang yang kamu cintai.
Aku menangis,
menangis dan terus menangis mencoba tuk terima kenyataan ini. Mencoba tegar
dalam luka yang terus menghujam hatiku. Aku letih, aku lelah Tuhan, jika boleh
aku memhohon, aku mohon jemput aku disini Tuhan. Jemput aku untuk ikut
bersamamu, aku ingin damai dan tenang sejenak Tuhan.
Kejarlah cinta mu,
raihlah bersama kebahagiaan mu. Aku akan bisa tersenyum saat kamu bahagia, aku
akan bisa bahagia saat kamu benar-benar meninggalkan aku. Perih luka yang aku
rasa saat ini akan bisa aku tutupi bersama senyum.
Selamat tinggal
sayang, aku gak akan bisa lupakan cinta ini ke kamu. Aku sangat mencintaimu.
Terima kasih kamu pernah mengukir cerita kenangan dalam lembaran kehidupan ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar