Melodi rindu mulai redup, seiring
bersama waktu lamanya kau dan aku tak lagi bersama. Aku cemburu dengan
orang-orang yang setiap hari dapat melihatmu, dapat ngobrol denganmu. Aku
bahkan sangat cemburu pada hujan yang dapat dengan mudah menikmati tubuhmu.
Semua tidak adil yang aku rasakan kusimpan pada kotak kerinduan yang suatu masa
akan kutumpahkan ke laut.
Selamat membaca tulisanku....
About Me
Aku adalah manusia biasa yang masih belajar menulis dari jalanan.
Mulai tahun 2020, aku akan buat ulasan-ulasan tentang paper ilmiah dengan bahasa santai.
Selamat membaca...
Rabu, 22 November 2017
Surat Untuk Gino
Hai Gin, kuharap kamu dalam
keadaan baik. Aku juga baik-baik saja, Gin. Gimana kuliahmu disana? Aku terus
mendoakan tentangmu; ragamu, kuliahmu, dan masa depanmu. Gin, aku hanya
mencintaimu dalam doa, sampai hari ini. Dan kau tak perlu mengetahui itu
sedalam apa. Belajar yang rajin, fokus dan jangan bebankan pada pokok lain
selain subjek pelajaranmu. Aku ingin kamu lulus dengan segera, lalu pulang
untukku. Walau aku tahu, kau pulang bukan pada tujuan ingin bersamaku. Gin,
dapat melihatmu saja aku sudah meluruhkan segala rindu yang bersarang. Terlebih
mencium wangi tubuhmu setiap hari.
Minggu, 12 November 2017
Begini Rasanya Wisuda Tanpa Kehadiran Orang Tua
Pertama-tama aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses aku menyelesaikan studi. Bahwasannya suatu mimpi yang panjang aku dapat menempuh sekolah hingga sejauh ini. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas aku tidak pernah bermimpi untuk memasuki perguruan tinggi, aku berasal dari keluarga miskin yang tidak akan mampu membiayaiku kuliah.
Langganan:
Postingan (Atom)